Jika Rinduku Tertanam Pada Nisan Kenangan

Posted by Unknown Thursday 20 June 2013 2 komentar

Langkah ini semakin goyah..
Hembusan angin yang tak tentu arah..
Mata ingin terlelap meski sekejap..
Dengarkan dentuman suara indah dalam mimpi…
Menggertak jiwa yang lelah..
#
Terasa begitu hampa
Disaat keheningan tanpa canda..
Pergi dan tak kunjung kembali..
#
Aku masih berharap..
Engkau kembali dan membangun istana dalam kedamaian jiwa..
Dan menghapus tiap butiran air mata..
#
Kembali untukku..
Semoga jadi imanku..
Yang menyatu dalam tangis perjuanganku..
Mengharap cinta penuh ikhlas dalam ridhanya..
#
Jika semuanya akan terhempas..
biarkan rinduku tertanam dalam nisan kenangan..
Hanya bersamamu aku terus merindu..
Mendapatkan cinta Tuhan, dalam kerinduan yang mendalam…
#
Alangkah eloknya..
Senyum yang tak pernah gundah..
Walaupun gelombang semakin membesar..
Dan siap menghempaskan gelisah pada batu karang..
Menjadi nissan dalam rangkaian kata Rindu dan Cinta..
Tak akan pernah mati..

Baca Selengkapnya ....

Hujan Dimusim Kemarau

Posted by Unknown 0 komentar


Hembusan angin..

Terasa sejuk menyelinap dalam pori-pori..

Kemarau yang basah..

Sejenak aku duduk termenung..

Melihat mendung menutupi bintang-bintang..

Apa bumi ini sudah tak berimbang..

Gerutuku dalam hati..

Air mengalir tak henti-hentinya membasahi daun-daun dan rumput-rumput yang kian menghijau..

Tangisan para petani diladang tembakau..

Mungkin ini bukan rizki dari Tuhan..

Sebab tanaman kemarau, mati diterjang hujan..

Kemarau yang basah..

Mentari terus berkabut awan hitam..

Nyanyian jiwa ditengah tangisan badai..

Baca Selengkapnya ....

Rinduku Pada Mak: Maafkan Anakmu

Posted by Unknown Saturday 15 June 2013 1 komentar
Aku mencoba untuk merenungkan kembali berbagai persoalan hidup yang tak pernah lelah melilit jiwa ini, entah mengapa rasa dalam dada ini seakan berhenti berdetak. aku juga masih belum tahu mengapa harus seperti ini, apakah ini ujian atau hukuman dari Tuhan, atau memang Tuhan sengaja sedang menguji ketabahan dan keikhlasan yang sedang kujalani saat ini.

Mak aku tahu bahwa anakmu ini tak mampu mengusap air mata yang meleleh dan menetes tanpa mampu aku usap dengan tanganku, tapi aku sangat ingin untuk membuatmu tersenyum...ya membuatmu tersenyum, hingga senyum itu tersungging seperti rembulan purnama yang bersinar dimalam hari.

Celoteh malam ini hanyalah ingin menghibur anakmu, meski aku tahu bahwa mak tak perlu tahu dengan kondisiku hari ini, biarlah semua derita ini aku jalani sendiri, dengan tangisku yang tak bisa aku bendung dengan hiburan malam..mak semua aku yakini sebagai ujian dari Tuhan. Setiap saat, setiap detik, setiap jam, setiap hari, setiap minggu, bahkan seluruh situasi dan kondisi seringkali menghianatiku, hingga anakmu ini seperti tertindas dan terperangkap dalam buih yang sangat sulit untuk aku ungkapkan dengan kata-kata, karena semuanya hanya mampu aku rasakan sendiri sakitnya.

Meski hinggap pada dahan yang rapuh, kemudian terjatuh dalam gubangan yang penuh dengan ketidakpastian, namun semuanya harus bangkit meski langkah ini tertatih dan penuh dengan kerikil yang tajam, aku terus berjalan, walaupun cucuran air mata mengiringi langkah yang goyah, namun jiwaku begitu sangat yakin, bahwa ujian ini pasti akan terlewati, hingga tujuan ini akan sampai pada pelabuhannya.

Oh...Tuhanku hanya engkau yang maha tahu diatas segalanya, Jika semua pilihan ini adalah jalan menuju keridhoanmu, maka semuanya akan aku jalani dengan tabah dan ikhlas, tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan perjalanan ini, bercak-bercak darah inipun tak luput tertusuk kerikil...begitu sakit dan perih aku rasakan.

Mak aku begitu enggan untuk pulang, karena keberhasilan itu belum aku capai, aku berperang melawan diriku sendiri, hendak mengurangi hawa nafsu dalam jiwa, entah kenapa begitu berat dan godaan begitu kuat, sanggupkah diriku? aku masih belum tahu mak, hanya Tuhan yang maha tau diatas segalanya.

Salamku pada angin yang mendesir, aku meluapkan rinduku dalam jiwa..
Gelap ini kuyakini akan menuju terang..
Walau entah dimana kudapatkan..
Salam rinduku pada emak..
Maafkan anakmu..
Masih belum membahagiakanmu...
Karena buktinya aku masih belum apa-apa..
Mak anakmu ini masih semangat..
Dan tak ingin terucap kata menyerah, walau itu sepatah..

Mak aku selalu berdoa untukmu dan akan selalu merindukanmu, dimanapun engkau berada. salam dari anakmu yang papa. aku selalu memohon pada Tuhan : Jangan Biarkan Aku Tersesat dalam gelap yang panjang.




Baca Selengkapnya ....

Akhirnya Kau Menikah Juga....!

Posted by Unknown Monday 10 June 2013 0 komentar
Saat kau hadapi gelombang besar itu, mungkin saja sedikit orang yang tahu, dan mungkin saja orang akan menganggap itu semua adalah hal yang biasa-biasa saja, tetapi tidak bisa dipungkiri kemudian bahwa gejolak jiwa itu semakin membesar dan meledak pada waktunya dimana Pusaran Cinta Untuk Memilih!! Tidak pernah dimengerti ataupun dipahami, kapan waktu itu menyatu antara angin dan daun-daun yang menghijau, Barangkali ini masih lembaran pertama yang kau buka dengan ketabahan dan keikhlasan, sementara hidup itu bagaikan perjalanan yang kadang terjal, licin, bahkan banyak orang yang tidak pernah tau seperti apa masa di depan kita. Romantika kehidupan akan selalu beriringan dengan canda tawa, duka dan air mata, sebagai bentuk siklus yang merona.

Rasa syukur tak terhinggap dalam jiwa, saat kebahagiaan itu hadir ditengah-tengah kita, Kasih Ibu Yang Tak Akan Pernah Pudar.. begitu pula dengan engkau saudaraku,..meski tangis, hujan yang membuat licin, serta pertentangan tak kunjung usai,diamana Perjumpaan Yang Dramatis akhirnya kau tebas dengan keseriusan dan keikhlasan untuk menjalani semuanya, meskipun Ada Luka Dibalik Fakta sementara itu jangan pernah kau bunuh semangat itu dengan jemari lentikmu yang telah menggapai dendam dan rindu dibalik restu sang ibu.. Saat malam menari dengan lengkingan ayat-ayat Tuhan, semua makhluk bertasbih tanpa diam, Menunggu Waktu Untuk Menjawabnya meski kita tak pernah tahu seperti apa doa mereka untuk Tuhan dan untuk kita semua. tatkala fajar mennyingsing kadangkala ketakutan itu bermain-main dikepala menjadi bagian Takut-dengan-bayangmu, meskipun ketakutan itu akhirnya kau tepis dengan pembuktian.

Mungkin saja banyak orang menyepelekan atas tindakan yang menjadi keputusan pribadimu yang dianggap sepihak, sementara pihak-pihak yang lain masih belum menerima setulusnya atas cinta sucimu yang telah lama terkubur atas perbedaan ras, namun semuanya menjadi universal, ketika hati sudah menjadi satu, dan melupakan perbedaan-perbedaan yang kerapkali hanya menjadi nyanyian yang menggunjingkan satu sama lain.

akhirnya kau menikah juga!, meski harus melawan "ketidakrelaan" mereka menerima sepenuh hati, karena masih menganggap perbedaan derajat selalu membayangi dan menghampiri. Inilah jalan hidup itu yang terbuka menjadi petunjuk bagi ummat manusia, mungkin saja orang yang sadar dan mendapat petunjuk mampu berbesar hati ditengah-tengah kelompang perbedaan ras yang tak perlu untuk diperdebatkan, apalagi dipertentangkan.

Bersambung.....

Baca Selengkapnya ....

Senandung Syair Rindu

Posted by Unknown Tuesday 4 June 2013 0 komentar
Seperti sendiri..

Sepi dan kosong..

Meraba bait-bait kata dalam gelombang jiwa..

Ijinkan aku untuk memeluk jiwa sucimu..

Dan biarkan benang sutra kerinduan itu terajut dalam sepi..

Meski harus gundah gulana..

Dalam rangkaian malam yang setia menemani..

Wahai merpati putih..

Hangatkan jiwa ini dengan celotehan merdumu..

Hingga malam menjadi setia dan tak terasing..

Seperti angin yang berhembus kosong..

Menyelinap dalam ruang yang tak bertepi..

Hembuskan nafas..

Dalam hingar bingar ambisius..

Antara cinta dan tahta..

Saling bertatap muka...



Baca Selengkapnya ....

Jalan Licin Tergenang Air Mata

Posted by Unknown Monday 3 June 2013 0 komentar
Jika malam telah hinggap,..

suara parau seruling bambu menghiasi bintang-bintang.

Laksana jurang yang suram dan gelap..

Langkah itu dipenuh dengan air mata..

Kita yakin..

Semuanya ada jalan..

Dan Tuhan maha tahu atas segalanya..

Baik dan buruk, semua hanya dalam genggaman pikiran semata..

Saat mata terpejam, sirna bagai bayangan yang hilang..

Jalan ini sungguh sangat licin,,

Karena air mata tiada berhenti bergenang..

Baca Selengkapnya ....

Saat Senja Menyambut Malam

Posted by Unknown Thursday 30 May 2013 0 komentar

Gerimis ini menyambut malam..

Saat senja tenggelam dalam peraduan..

Masihkah rindu itu sebatas kenangan..

Saat batas-batas harapan..

Harus terkelupas dalam jaring luka..

#

Telah lama air mata itu menetes...

 Menyambut gayung senja yang tenggelam..

Meski hati itu berlari...

Bayanganmu itu tak akan pernah sirna...

#

Jika kebencian itu adalah cinta..

Sambutlah tanganku dengan mesra..

Jika cinta itu adalah ujian...

Tabahkan hatiku dengan senandung irama nyanyian...

#

Saat gelombang mulai surut..

Genangan itu terdiam...

Berkecamuk dalam pikiran..

Hingga bayang-bayang malam...

Menyambut gayung pekat....

Baca Selengkapnya ....

Betapa Aku Takut Dengan Bayangmu...

Posted by Unknown Wednesday 29 May 2013 0 komentar
Malam-malam yang penuh dengan kegelisahan, dan nyanyian sumbang dalam setiap kebohongan tak akan pernah menyelesaikan persoalan, begitu pula dengan peristiwa hidupku yang berjalan pada lorong yang licin dan penuh dengan bebatuan, sesekali aku harus berjalan dengan memperlambat langkahku untuk mencapai tujuan yang selalu menjadi impian.

Antara harapan dan kenyataan, hampir selalu tidak sebanding, apakah rasa syukur yang sangat minim atau bentuk arogansi tanpa sengaja yang selalu ditampakkan, hingga begitu susahnya segenggam restu untuk kudapatkan. Aku sadar bahwa kasih-ibu-yang-tak-akan-pernah-pudar.

Sesudah perbincangan dengan umi pagi itu, betapa gelisahnya diriku, hingga tengah malam dalam lamunan antara cinta dan kasih sayang harus terbelah, dan seakan seperti gelas yang pecah. Pikiranku begitu kalut dan tak mampu menjawab apa yang menjadi keinginan Umi dan segenap keluarga, sementara aku tetap beranggapan bahwa mereka tetap tidak menghormati, apalagi merestui cinta pilihanku.

Apakah aku salah, bila yang kucintai adalah orang jawa? kalau dianggap salah, kemudian dimana letak kesalahannya, itulah gumam dalam hatiku yang menyeruak setiap saat tanpa aku minta...Betapa aku amat menyesal terlahir dalam golongan mereka yang sangat arogan dan beranggapan paling mulia diantara makhluk lain, sementara pikiran dan perilaku mereka sama saja, bahkan lebih parah.

Waktu terus bergulir bak air yang mengalir, detik-detik impian itu akan sampai pada dermaganya..kembali aku merenung dalam kisah yang panjang, ketika aku dalam kondisi yang teramat bahagia, disitu harus tercecer luka-luka, dan ketika aku berusaha untuk mengobati luka itu, maka luka yang lain akan nampak dan muncul, sehingga akupun tak kuasa menahan perih yang sangat sakit dan menusuk jantung itu.

Diruang pojok itu, tanpa bahasa air mata menetes..aku duduk sendiri dalam lamunan yang membisu, betapa ketakutan-ketakutan mulai membayangi dan mempengaruhi hidupku, hingga wajah Umi selalu aku pandang dengan cucuran air mata, betapa nestapanya diriku, ketika dihadapkan pada suatu pilihan yang semestinya aku pilih semuanya, bukan salah satunya, tetapi kenyataan ini terus memaksaku untuk tetap memilih......entahlah, aku jalani saja hidup ini meski ketakutan-ketakutan selalu membayangi didepan kelopak mata pikiranku.

 Bersambung...
 

 


Baca Selengkapnya ....

Saat Rintik Hujan Malam

Posted by Unknown 0 komentar
Rintik hujan kembali mengguyur..

Membasahi kulit, menentang badai..

Berlalu bagai angin yang menyela nafas..

Kembali dalam ujung peraduan..

#

Mengisahkan tangis yang menderai..

Dalam indahnya cinta yang berserakan..

Akankah harapan itu menjadi pahit..

Sepahit empedu yang mencabik-cabik rasa dalam jiwa..

Hingga kematian harus tertuai dalam gubangan terdalam...

#

Oh...Tuhanku..!

Aku berseru bukan lantas ingin menunjukkan kelemahan..

Hanya sedikit mengurangi beban yang mengganjal..

Dalam hitungan detik kepedihan..

Luka-luka itu kembali memuncratkan darahnya...


Baca Selengkapnya ....

Kategory

Flag Counter

Followers