Ada Luka Dibalik Fakta
Monday, 20 May 2013
0
komentar

Menyusuri jalan terjal dan licin, memanglah tidak mudah, muncul persepsi yang sangat beragam pada perjalanan tersebut, sehingga banyak langkah dan alternatif untuk ditempuh, sehingga sampai pada tujuan yang ingin dicapai.
Sedikit cerita dan berbagi pengalaman yang selama ini mengendap dalam memori, hari ini aku katakan, bahwa hidup itu memang tidak semudah, ketika kita dalam proses merenung dan membayangkan suatu hal, sehingga hal ini sangat nampak nan jelas bagaimana, situasi suka maupun duka, haruslah tetap dijalani.
Saudaraku, ingatlah bahwa hidup ini pada hakekatnya adalah sebuah proses untuk menuju apa yang menjadi impian dalam bentuk bangunan persepsi yang seringkali lontarkan, apakah engkau tidak ingat lagi, dimana tangis, dan riak-riak kecil memenhi sudut ruangan kala itu.
Kita pahami bersama, bahwa dalam diri kita masing-masing memiliki ego yang itu tidak akan pernah lepas begitu saja, tetapi proses penyadaran menjadi hal terbaik bagi semua untuk mencapai tujuan bersama. berbeda pandangan satu sama lain, merupakan nikmat akan kekayaan kita dalam pemikiran, sehingga siapapun tidak berhak mengebiri terhadap kekayaan yang kita miliki, yaitu gagasan dan bentuk gagasan dalam peran dan fungsi yang aplikatif.
Jalan hidup sudah kita tentukan, dengan bangunan persepsi yang kita miliki, tetapi indahnya kebersamaan, saling menyayangi, cinta dan persahabatan adalah hal yang paling bernilai dalam perjalanan ini, ingatkah engkau, bagaimana ketika kesusahan dan derita menerpa dikau, hingga air mata itu tiada henti mengalir diatas gundah gulana!!!ingatkah engkau bagaimana ketika kita bersama-sama berpikir mengenai kelompok yang lebih besar dan menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mencerdaskan mereka, bukan lantas mengebiri, dan menjadikan mereka lelah dan ngantuk dalam berpikir, bukan lantas membunuh kreativitas mereka dengan pertautan yang cemberut..
Ingat saudaraku, hidup ini bukan hanya dijalani hari ini dan besok saja, tetapi esok lusa akan terus terkenang dan menjadi catatan sejarah, sehingga siapapun yang akan membuka lembaran-lembaran tersebut menjadi tahu akan karakteristikmu yang otokrasi, sehingga terjadilah pembantaian massal yang telah membunuh daya dan upaya kreatifitas yang konstiusional dan sistemik.
Tidak ada kata terlambat saudaraku, untuk senantiasa mengurangi egoisme yang terkesan otokrasi yang hanya mengedepankan keinginan-keinginan kita tanpa menyadari banyaknya keinginan orang banyak yang berharap menjadikan situasi dan kondisi itu jauh lebih baik lagi.
Bukan aku yang akan menikmati, tetai semuanya akan merasakan terhadap ulah yang kita perbuat hari ini, bukan pula ingin menghakimi, dan mencari kesalahan orang lain dengan bentuk adegan-adegan sinisme yang terbangun dalam wajah-wajah kebencian.
Fakta ini hanyalah bentuk edukatif kita bersama dalam bentuk catatan fiksi...silahkan dibaca, jika berkenan...terima kasih.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Ada Luka Dibalik Fakta
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://sastrasurgawi.blogspot.com/2013/05/ada-luka-dibalik-fakta.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Post a Comment