Bagaimana Mengatasi Hambatan Dalam Aktivitas Menulis
Wednesday, 22 May 2013
0
komentar
Inspirasi, gagasan,atau ide merupakan modal awal seorang penulis dalam
membuat sebuah tulisan. Intinya, sebuah tulisan akan sulit dan tidak mungkin
terwujud jika tidak didahului sebuah ide.
Alfa Edison mengatakan, “Genius itu 1% inspirasi, dan 99% cucuran
keringat,” dari sini semakin jelas bahwa kecerdasan atau kesanggupan berpikir
itu, inspirasinya hanya 1% saja, sedangkan cucuran keringat atau kerja keras
99%. Dalam mengarang pun diperlukan kerja keras, memeras otak, atau apa yang
dikatakan Edison “cucuran keringat”. Inspirasi yang 1% itulah yang dikembangkan
dengan kemampuan yang ada untuk bisa berkembang sampai 100%. Dalam usaha
pengembangannya, seorang pengarang memerlukan modal “ kemahiran berbahasa”
Indonesia yang baik dan benar. Dalam kemahiran berbahasa inilah terdapat “seni
mengarang” yang ditunjang oleh disiplin yang ketat dan berlatih.
Perangi
Kebiasaan Menunda-nunda Mencurahkan Ide Kreatif
Setelah inspirasi datang, penghambat berikutnya adalah kebiasaan
menunda-nunda. Seringkali penulis pemula terlalu mengandalkan ingatan untuk
menyimpan ide-idenya. Padahal, kebanyakan penulis pemula seperti ini akan
kecewa karena inspirasi yang bertumpuk di kepalanya mudah hilang dari ingatan,
apalagi bila terlalu lama disimpan, ide akan terasa usang dan tidak akan
seperti pertama kali muncul dalam pikiran. Berbeda kalau ide itu segera ditulis
dalam buku catatan, maka momen saat munculnya ide tidak kehilangan maknanya.
Tidak dipungkiri bahwa sulit memulai adalah masalah yang paling banyak
dikeluhkan oleh penulis. Hal ini tidak terbatas pada penulis pemula tetapi
penulis profesional pun mengeluhkan masalah ini.
Baik pembuka karangan dalam artikel fiksi atau lead dalam artikel nonfiksi,
keduanya mempunyai kesulitan yang sama. Kadang seorang penulis profesional menyarankan
agar “tulis apa saja yang ada dalam
pikiran saat itu”. Setelah itu nanti bisa dilihat mana kalimat yang tidak layak
dan harus dipangkas serta mana yang harus dipertahankan.
Memerangi Keraguan
Untuk Memulai
Secara psikologis, kesulitan memulai tulisan
akibat penulis dihinggapi keraguan. Keraguan memang penyakit psikologi yang
paling sulit untuk dihindari. Sulit karena karakter manusia yang ingin mendapat
sesuatu yang terbaik disamping rasa takut menuai kegagalan, sehingga sering
berpikir dua kali bila hendak melakukan sesuatu yang ujung-ujungnya melahirkan
keraguan kemudian benar-benar mengurungkan niat untuk melakukannya. Padahal
menjauhi keraguan dan mengusirnya jauh lebih mudah daripada mempercayai
keraguan itu. Dan ketika keraguan itu sirna, segalanya menjadi mudah.
Alangkah konyolnya mempertahankan keraguan dalam
hidup Anda. Ragu-ragu memboroskan energi dan merusak kemampuan alami yang Anda
miliki untuk sukses.
Sulit menjabarkan yang dimaksud disini adalah bukan sebatas kesulitan
membuat kalimat pembuka tapi kesulitan menyelesaikan artikel atau tulisan
tersebut sampai tuntas. Kadang ide sudah ada, tetapi penulis masih bingung apa
yang mesti dilakukan dengan ide itu karena begitu “gelap” untuk menjabarkannya.
Penyebab
Kemandegan
Untuk Memulai Menulis
1. Penulis tidak menguasai masalah atau materi yang dibahas
2. Kurangnya referensi
3. Tidak jelas kerangka berpikirnya
4. Belum terbiasa membuat artikel
Tema tulisan adalah hal yang sangat menentukan arah tulisan atau tujuan
dari tulisan tersebut. Menentukan tema tulisan berbeda dengan menentukan judul. Menentukan tema
harus jelas, padat dan singkat.
Menentukan tema tidak cukup hanya dengan
mencari jawaban atas pertanyaan “apa” (yang dimaksud dengan) tema itu, tapi
perlu juga mencari jawaban atas pertanyaan “bagaimana” (pokok bahasan yang
sudah ditemukan itu terjadi atau dilakukan).
Dalam menelaah tema, penulis yang bersangkutan juga harus senantiasa ingat
bahwa tema yang terlalu luas jangkauannya terlalu sulit digarap. Untuk itu,
tema perlu dirumuskan kembali agar cakupannya lebih sempit, tapi konkret.
Boleh jadi hal lain yang membuat Anda selalu kehilangan pokok bahasan
adalah Anda tidak mengerjakan tulisan itu dengan sepenuh hati. Padahal
kesungguhan hati merefleksikan keyakinan hidup seseorang dan dapat menentukan
keberhasilan sesuatu yang ingin dilakukan.
Musuh
Terbesar Adalah Melawan Diri Sendiri
Banyak orang mengira bila ia sudah sukses menulis, ia sudah benar-benar
percaya diri. Sesungguhnya kepercayaan diri bukan diukur oleh apa yang telah
diraih. Jadi, hakikat kepercayaan diri sejati tidak ada kaitannya dengan
kehidupan lahiriah. Kepercayaan diri terbentuk bukan dari apa yang diperbuat,
namun dari keyakinan diri, bahwa apa yang dihasilkan memang berada dalam
batas-batas kemampuan dan keinginan diri.
Malas belajar merupakan faktor penghambat menulis yang melahirkan faktor
penghambat lainnya. Kemampuan menulis itu lahir dari kemauan untuk terus belajar dan belajar.
Keangkuhan bahwa Anda sudah bisa segalanya dan tidak membutuhkan pembimbing,
sesungguhnya Anda sedang menjauhi hal penting untuk sukses. Belajar akan
memberi hikmah besar untuk kemauan dan kesuksesan di masa mendatang.
Adanya kenangan buruk yang membekas dalam ingatan sering membuat
orang mengeluh, frustasi dan rendah diri. Banyak orang merasa sulit meninggalkan
kenangan buruk. Jalan keluar dari kebiasaan ini, kata Richard Carslomn dalam
bukunya “Don’t Worry Make Money” adalah dengan menyadari bagaimana rasanya
dalam situasi demikian. Kesuksesan adalah sebuah paket, dan bagian dari paket
itu adalah kegagalan. Orang sukses adalah orang yang tidak pernah berpikir
dirinya kalah, ketika ia terpukul jatuh, ia akan bangkit, belajar dari
kesalahannya dan bergerak maju menuju inovasi yang lebih baik.
Dalam kamus sukses, sikap gigih dalam melakukan segala hal merupakan modal
berharga. Keberhasilan itu diraih dengan cara tidak selalu mulus ataupun
instan. Orang baru bisa percaya diri dapat sukses, bila ia telah benar-benar
berusaha secara gigih.
Oleh karena itu, untuk meretas jalan sukses, coba ikuti langkah-langkah
berikut :
1. Miliki cita-cita yang realistis
2. Yakin dengan apa yang dicita-citakan
3. Jangan berharap pada “kemujuran”
4. Mulai untuk merealisasikan cita-cita
5. Dalam berusaha harus mempunyai pandangan luas
6. Kuasai keadaan
Memulai
Menulis Dengan Ide Cerita Yang Ringan
Feature adalah tulisan ringan. Menurut Williamson, feature adalah tulisan
kreatif yang terutama dirancang untuk memberi informasi sambil menghibur
tentang suatu kejadian, situasi atau aspek kehidupan seseorang.
Feature secara umum lebih mengandalkan alur, situasi atau juga proses
peristiwa, maka dalam penyajiannya harus jelas dan logis. Teknik penulisan yang
dapat digunakan adalah gaya menulis cerpen. Hanya bedanya, jika cerpen berisi
fiksi sedangkan pada karangan khas berisi fakta-fakta yang aktual dan sesungguhnya.
*Selamat Mencoba*
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Bagaimana Mengatasi Hambatan Dalam Aktivitas Menulis
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://sastrasurgawi.blogspot.com/2013/05/bagaimana-mengatasi-hambatan-dalam.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Post a Comment