Mencari Tuhan Dilorong Gelap II

Posted by Unknown Thursday, 16 May 2013 0 komentar
Bagikan Artikel Ini :
Kisah ini merupakan hal ihwal dari perjalanan yang siapapun tidak akan pernah tahu, sampai dimana perjalanan pemahaman kita tentang manusia, alam dan Tuhan itu sendiri. butuh waktu untuk saling memahami satu sama lain.

Kita semua ada, karena keberadaan-Nya, siapa Dia, banyak penafsiran dan persepsi yang berkembang dan terus bergerak, seperti tarian indah yang tak pernah lepas dari pandangan.

Hari bergerak menjadi bulan, begitu pula bulan bergerak menjadi tahun, hari indah kini hanya menjadi kiasan yang hampa..entah kemana lagi membongkar pikiran, hati dan jiwa ini untuk selalu bersujud kepada-Nya...

Disebuah gubuk kecil yang tak begitu jauh dari pinggiran kota, hidup beberapa pemuda yang setiap saat selalu dicekam kegelisahan dengan model-model berbeda mengenai problem yang menimpa. pemuda itu tidak lain adalah Robby, Imam, Ferdi, Ayaz, dan bobby...pertautan diantara mereka, tentu mengenai soal kemanusiaan, kealaman dan ketuhanan itu sendiri, setiap saat berharap dengan cemas akan langkah-langkah yang harus diambil.

Menjadi masalah utama diantara mereka adalah faktor ekonomi, karena semuanya bisa dibilang kere, dan pengangguran tingkat tinggi, tetapi upaya dan usaha selalu dijalankan dengan aktivitas yang minimalis. semua yang mereka gerakkan, hampir setiap saat bergelut dengan pemikiran yang bergerak bagai gelombang.

Malam itu pembicaraan dimulai seputar kondisi yang dialami, mengenai pesan dan kesan, ketika harus berhimpun. dengan nada lemah lembut Ayaz memulai pembicaraan....
Ayaz :Robby ayo kita diskusi, jenuh nih on terus, emang pikiran kita harus dikuras terus-terusan, kan ngak munkgin..
Robby : oke ayaz ayo kita mulai, tapi apa yang harus kita bicarakan??
Boby  : saya...saya..saya, enaknya ngomong masalah cewek bro, aku cukup lumayan refrensi kalo soal itu,, gmana setuju???
Ayaz   : apa ngak basi ngomong begituan??
Boby : tentu tidak ayaz,, jangankan kita, tidak terjebak pada filsafat lubang, bonaparte juga runtuh, gara-gara perempuan men, dan masih banyak lainnya yang bisa kita jadikan contoh, disini kan kita akan mencari solusi nih, tentang hal itu, meskipun ujung-ujungnya, masih banyak pejabat kita yang suka kayak gituan...
Ayaz : ia ya...mereka kan juga suka daging..hehehehe, gimana Rob menurut ente...
Robby : gua terserah kalian aja dah, aku masih pengen jadi pendengar setia dulu...maklum, kekurangan refrensi dan pengalaman soal begituan....

Hening malam terus melambai, pada kesunyian yang mengelitik, aroma rindu yang tak pernah selesai kembali membangkitkan emosi-emosi yang berserakan...disrang inilah tawa dan air mata menjadi saksi...

Bersambung >>

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Mencari Tuhan Dilorong Gelap II
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://sastrasurgawi.blogspot.com/2013/05/mencari-tuhan-dilorong-gelap-ii.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Post a Comment

Kategory

Flag Counter

Followers