Haus Yang Retak
Thursday, 23 May 2013
0
komentar
Berjalan menyusuri lembah
Pada singgasana berharap untuk singgah.
Dengan lapisan baja dibawah terik mentari..
Menggema laksana perang barbar..
Nafas kekuasaan mendengus..
Berceloteh siang dan malam..
Menari diatas pusaran benci dan rindu..
Hingga dahaga itu pecah..
Dan menghabiskan banyak mangsa untuk dilahap..
Haus semakin menyengat..
Hingga tegnggorokan retak..
Sudah tak peduli..
Apakah air putih..atau anggur yang memabukkan..
Segera diteguk..
Meski pada akhirnya jeruji akhir dari sebuah kisah..
Haus yang retak..
Membawa kebisingan dalam percaturan..
Tak lagi indah nan cantik..
Sebab coretan hitam..
Bagai lukisan seperempat kamar..
Buram tanpa harapan..
Buram tanpa harapan..
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Haus Yang Retak
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://sastrasurgawi.blogspot.com/2013/05/haus-yang-retak.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Post a Comment