kami bukan budak tuan!!!
Monday, 20 May 2013
0
komentar
Kisah yang tak boleh terulang kembali...
Kisah yang membuat nurani yang mendengar dan melihatnya terkoyak...
Demi uang, jabatan, dan harta benda, kau rela memperbudak saudaramu sendieri yang setanah air dan sebangsa..
Peristiwa yang memilukan, ditengah-tengah sulitnya perekonomian, masih ada proses pemanfaatan, sekaligus pengebirian,. seperti hewan yang hendak akan dibawa kepasar..
Bangsaku menagis dan menjerit,,rakyat kint tidak menentu nasibnya,,,dimana sulitnya mencari pekerjaan adalah salah satu faktor terjadinya perilaku yang menyimbang atas besarnya ambisi untuk menghasilkan uang yang melimpah ruah, meskipun harus mengorbankan anak-anak bangsa yang masih polos untuk mencari kerja demi sesuap nasi yang penuh dengan harapan....
Tuan kami bukan budak,,,kata retno (nama samaran), mengapa tuan begitu kejam dengan memeras keringat kami dan menjadikan kami sebagai mesin pencari uang...Tuan kami bukan robot, kata-katanya lirih dan lunglai, karena sudah setengah hari tidak makan...
Hey....kamu masih muda dan berotot...inilah dunia kerja yang perlu kamu pahami....kalau perusahaan kami maju, negeri ini juga akan maju...kamu kan butuh uang dan pekerjaan,,,dan kami butuh penghasilah yang melimpah dengaan modal sedikit dan menghasilkan uang banyak....aku ini bos-mu, ingat itu...ayo kerja,...kerja..kerja...
Tuan, ini bukan sekdar pekerjaan...tapi ini perbudakan tuan...apa tuan tidak punya hati nurani mempekerjakan kami tanpa belas kasihan, sanggah Retno...
heh..anak muda, kamu mau mengurui kami....ayo cepat kerja,,,apa kamu agak mau makan hari ini...sekali lagi masih membantah, tak masukkan kamu kedalam tong, dan akan kami buang kelautan, biar ikan-ikan itu kenyang...mau kamu...
Maaf-maaf tuan...tanpa pikir panjang, Retno kembali kelapangan, dengan sedikit tenaga ia ayunkan kembali pasir-pasir yang berserakan, untuk dijual...
Beberapa hari kemudian...para pemuda dan pekerja yang diperbudak lainnya,,,berpikir hendak melarikan diri, karena sudah tidak tahan dengan kesewenang-wenangan dan perbudakan itu...ssebut saja namanya Lily dan Retno...tepat jam setengah tiga malam, mereka celingak-celinguk hendak melarikan diri...merasa sudah aman dan tak ada penjaga, mereka segera menyelinap dan naik keatas pagar, yang sudah dipersiapkan dari tadi siang...alhasil mereka bisa lega melarikan diri dan selamat dari intaian para dajjal-dajjal yang memperbudak mereka setiap hari..
Dua pemuda ittupun melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak yang berwajib, juga melaporkan kejadian itu pada pihak yang berwenang,,,dari situlah peristiwa itu terungkap, dan para pelakunya ditangkap...sungguh teramat kejam perbudakan itu,,dan merampasd jiwa-jiwa yang polos hanya mencari sesuap harapan ditengah-tengah sulitnya ekonomi.
Kisah yang membuat nurani yang mendengar dan melihatnya terkoyak...
Demi uang, jabatan, dan harta benda, kau rela memperbudak saudaramu sendieri yang setanah air dan sebangsa..
Peristiwa yang memilukan, ditengah-tengah sulitnya perekonomian, masih ada proses pemanfaatan, sekaligus pengebirian,. seperti hewan yang hendak akan dibawa kepasar..
Bangsaku menagis dan menjerit,,rakyat kint tidak menentu nasibnya,,,dimana sulitnya mencari pekerjaan adalah salah satu faktor terjadinya perilaku yang menyimbang atas besarnya ambisi untuk menghasilkan uang yang melimpah ruah, meskipun harus mengorbankan anak-anak bangsa yang masih polos untuk mencari kerja demi sesuap nasi yang penuh dengan harapan....
Tuan kami bukan budak,,,kata retno (nama samaran), mengapa tuan begitu kejam dengan memeras keringat kami dan menjadikan kami sebagai mesin pencari uang...Tuan kami bukan robot, kata-katanya lirih dan lunglai, karena sudah setengah hari tidak makan...
Hey....kamu masih muda dan berotot...inilah dunia kerja yang perlu kamu pahami....kalau perusahaan kami maju, negeri ini juga akan maju...kamu kan butuh uang dan pekerjaan,,,dan kami butuh penghasilah yang melimpah dengaan modal sedikit dan menghasilkan uang banyak....aku ini bos-mu, ingat itu...ayo kerja,...kerja..kerja...
Tuan, ini bukan sekdar pekerjaan...tapi ini perbudakan tuan...apa tuan tidak punya hati nurani mempekerjakan kami tanpa belas kasihan, sanggah Retno...
heh..anak muda, kamu mau mengurui kami....ayo cepat kerja,,,apa kamu agak mau makan hari ini...sekali lagi masih membantah, tak masukkan kamu kedalam tong, dan akan kami buang kelautan, biar ikan-ikan itu kenyang...mau kamu...
Maaf-maaf tuan...tanpa pikir panjang, Retno kembali kelapangan, dengan sedikit tenaga ia ayunkan kembali pasir-pasir yang berserakan, untuk dijual...
Beberapa hari kemudian...para pemuda dan pekerja yang diperbudak lainnya,,,berpikir hendak melarikan diri, karena sudah tidak tahan dengan kesewenang-wenangan dan perbudakan itu...ssebut saja namanya Lily dan Retno...tepat jam setengah tiga malam, mereka celingak-celinguk hendak melarikan diri...merasa sudah aman dan tak ada penjaga, mereka segera menyelinap dan naik keatas pagar, yang sudah dipersiapkan dari tadi siang...alhasil mereka bisa lega melarikan diri dan selamat dari intaian para dajjal-dajjal yang memperbudak mereka setiap hari..
Dua pemuda ittupun melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak yang berwajib, juga melaporkan kejadian itu pada pihak yang berwenang,,,dari situlah peristiwa itu terungkap, dan para pelakunya ditangkap...sungguh teramat kejam perbudakan itu,,dan merampasd jiwa-jiwa yang polos hanya mencari sesuap harapan ditengah-tengah sulitnya ekonomi.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: kami bukan budak tuan!!!
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://sastrasurgawi.blogspot.com/2013/05/kami-bukan-budak-tuan.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Post a Comment